10/05/2012
Nama : Nizza Karima Azzahrah
Kelas : 3PA01
NPM : 15510016
Tugas 1 Psikologi Lintas Budaya (2)
Transmisi budaya terdiri dari Enkulturasi, Sosialialisasi, dan Akulturasi
Enkulturasi
Enkulturasi atau pembudayaan adalah proses mempelajari
dan menysuaikan alam pikiran dan sikap individu dengan sistem norma, adat, dan
peraturan-peraturan yang hidup dalam kebudayaannya. Proses ini berlangsung
sejak kecil, mulai dari lingkungan kecil (keluarga) ke lingkungan yang lebih
besar (masyarakat). Misalnya anak kecil menyesuaikan diri dengan waktu makan
dan waktu minum secara teratur, mengenal ibu, ayah, dan anggota-anggota
keluarganya, adat, dan kebiasaan-kebiasaan yang berlaku dalam keluarganya, dan
seterusnya sampai ke hal-hal di luar lingkup keluarga seperti norma, adat
istiadat, serta hasil-hasil budaya masyarakat.
Dalam masyarakat ia belajar membuat alat-alat permainan, belajar
membuat alat-alat kebudayaan, belajar memahami unsur-unsur budaya dalam
masyarakatnya. Pada mulanya, yang dipelajari tentu hal-hal yang menarik
perhatiannya dan yang konkret. Kemudian sesuai dengan perkembangan jiwanya, ia
mempelajari unsur-unsur budaya lainnya yang lebih kompleks dan bersifat
abstrak.
Proses Enkulturasi
Dalam Proses Enkulturasi seorang individu mempelajari dan menyesuaikan
alam pikiran serta sikapnya dengan adat-istiadat, sistem norma dan
peraturan-peraturan yang hidup dalam kebudayaannya. Proses Enkulturasi sudah
dimulai sejak kecil oleh setiap warga masyarakat, mula-mula dari orang-orang
dalam lingkungan keluarganya, kemudian dari teman-temannya bermain.
Bentuk awal dari proses enkulturasi adalah meniru berbagai macam tindakan orang lain, setelah perasaan dan nilai budaya yang memberi motivasi akan tindakan meniru itu tekah diinternalisasikan dalam kehidupan kepribadiannya dengan berkali-kali meniru tindakannya menjadi suatu pola yang mantap, dan norma yang mengatur tindakannya dibudayakan.
Kadang-kadang berbagai norma juga dipelajari seorang individu secara sebagian-sebagian dengan mendengar berbagai orang lingkungan pergaulannya. Ada juga norma yang diajarkan secara formal di sekolah, misalnya norma etika, estetika, dan agama.
Bentuk awal dari proses enkulturasi adalah meniru berbagai macam tindakan orang lain, setelah perasaan dan nilai budaya yang memberi motivasi akan tindakan meniru itu tekah diinternalisasikan dalam kehidupan kepribadiannya dengan berkali-kali meniru tindakannya menjadi suatu pola yang mantap, dan norma yang mengatur tindakannya dibudayakan.
Kadang-kadang berbagai norma juga dipelajari seorang individu secara sebagian-sebagian dengan mendengar berbagai orang lingkungan pergaulannya. Ada juga norma yang diajarkan secara formal di sekolah, misalnya norma etika, estetika, dan agama.
Sosialisasi
Sosialisasi adalah proses individu mulai menerima dan menyesuaikan diri
dengan unsur-unsur kebudayaan (adat – istiadat, perilaku, bahasa) yang dimulai
dari lingkungan keluarganya, yang kemudian makin meluas. Sosialisasi
berlangsung sejak masa kanak-kanak (bayi).
George Herbert Mead menjelaskan bahwa perkembangan manusia
diantaranya melalui sosialisasi dapat melalui tiga tahap yaitu :
1.
Play stage : tahap dimana seorang anak mulai
mengambil peranan orang-orang di sekitarnya.
2.
Game stage : tahap dimana anak mulai mengetahui
peranan yang harus dijalankan dan peranan yang dijalankan orang lain.\
3.
Generalized other : tahap dimana seseorang telah
mampu mengambil peranan-peranan yang dijalankan oleh orang lain.
Proses sosialisasi dalam
pembentukan kepribadian
Proses sosialisasi dalam setiap masyarakat juga dipakai sebagai sarana
pembentukan kepribadian.
Menurut Allport, keptibadian adalah organisasi dinamis dari sistem
psikofisis dalam individu yang turut menentukan cara-cara yang unik dalam
menyesuaikan diri dengan lingkungan.
Empat faktor yang menentukan kepribadian :
1)
Keturunan (warisan biologis).
2)
Lingkungan geografis.
3)
Lingkungan kebudayaan.
4)
Lingkungan sosial.
Media Sosialisasi menurut Fuller and Jacobs :
a.
Keluarga.
b.
Kelompok bermain (kelompok sebaya).
c.
Sekolah.
d.
Lingkungan kerja.
e.
Media massa.
Menurut Robert Dreeben bahwa proses sosialisasi di sekolah selain
mendapat ketrampilan dan pengetahuan juga mendapat :
a.
Kemandirian (independence).
b.
Prestasi (achievment)
c.
Spesifitas (specifity) – (hal-hal yg spesifik)
Definisi Sosialisasi
Prof. Dr. Nasution , SH : sosialisasi adalah peoses membimbing individu
ke dalam dunia sosial.
Sukandar Wiraatmaja, MA: sosialisasi adalah suatu proses yang dimulai
sejak seseorang itu dilahirkan untuk dapat mengetahui dan memperoleh sikap
pengertian, gagasan dan pola tingkah laku yang disetujui oleh masyarakat.
Drs. Suprapto, sosialisasi adalah proses belajar berinteraksi dalam
masyarakat sesuai dengan peranan yang dijalankan.
Peter L. Berger, sosialisasi adalah suatu proses seorang anak
belajar menjadi seorang anggota yang berpartisipasi dalam masyarakat.
Macam-macam sosialisasi
1.
Sosialisasi primer adalah sosialisasi yang
paling dasar yang berlangsung pada usia anak-anak, yaitu usia 0 –5 tahun atau
belum sekolah.
2.
Sosialisasi sekunder terjadi setelah
sosialisasi primer. Sosialisasinya berlangsung di luar keluarga.
3.
Enkulturasi adalah proses penyesuaian diri
dengan adat –istiadat, lingkungan, sistem norma, dan aturan aturan hidup
lainnya.
Proses sosialisasi terjadi melalui dua cara yaitu :
a.
Conditioning.
b.
Komunikasi atau interaksi.
Conditioning, adalah keadaan yang menyebabkan individu mempelajari pola
kebudayaan yang fundamental seperti cara makan, bahasa, berjalan, cara duduk,
pengembangan tingkah laku dan sebagainya.
Komunikasi atau interaksi, adalah proses hubungan yang terjadi antara
individu-individu yang bergaul sehingga terjadi proses sosialisasi.
Tujuan umum sosialisasi :
a.
Penyesuaian kelakuan yang dianggap baik.
b.
Pengembangan kemampuan dan pengenalan dirinya
sebagai bagian masyarakat.
c.
Pengembangan konsep diri secara baik.
Akulturasi
Akulturasi adalah suatu proses sosial yang
timbul manakala suatu kelompok manusia dengan kebudayaan tertentu
dihadapkan dengan unsur dari suatu kebudayaan asing. Kebudayaan asing itu
lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaannya sendiri tanpa menyebabkan
hilangnya unsur kebudayaan kelompok itu sendiri. Contoh akulturasi: Saat budaya rap dari
negara asing digabungkan dengan bahasa Jawa, sehingga menge-rap dengan
menggunakan bahasa Jawa. Ini terjadi di acara Simfoni Semesta Raya.
Macam - Macam Transmisi Budaya
1.
Transmisi Vertical
Ø
General Acculturation
Dari orang yang lebih tua/orang tua, pada budaya sendiri
(intra) informal
Misal : anak disiplin karena melihat orang tuanya
Ø
Specific Socialization
Peristiwa yang disengaja, terarah dan sistematis
Misal : anak di didik untuk tidak membantah pada orang tua
dan pendidikan formal
2.
Oblique Transmision
Dari orang dewasa lain, yang budayanya sama (enkulturasi/
sosialisasi) dari orang yang budayanya beda (akulturasi/ resosialisasi)
Ø
General Aculturation
Orang dewasa yang budayanya sama
Anak meniru sopan-santun orang dewasa misal : dari guru
Ø
Specific Socialization
Misal : guru menanamkan sifat-sifat kerja sama
Ø
General Acculturation
Orang dewasa yang berbudaya beda
Misal : model pakaian
Ø
Specific Resocialization
3.
Horizontal Transmision
Ø
General Enculturation
Dari teman sebaya pada budaya yang sama
Misal : anak ikut-ikutan merokok karena ikut temannya
Ø
Specific Socialization
Misal : diskusi kelompok, anak mengikuti aturan bicara bergantian,
dan belajar main musik dari teman