4/12/2013
Nama : Nizza Karima Azzahrah
NPM : 15510016
Kelas : 3PA01
Analisis transaksional adalah suatu pendekatan
psikoterapeutik yang sangat dapat diterapkan dalam praktik pekerjaan social klinis
(Cooper & Turner, 1996). Analisis transaksiomnal gagasan Eric Berne
(1910-1970) merupakan suatu pendekatan untuk mensistemasi, menganalisis, dan
mengubah saling pengaruh diantara manusia, yang menekankan interaksi keduanya
(antara diri dan manusia lain) dan kesadaran internal (regulasi diri dan
ekspresi diri).
Tujuan Berne ialah
untuk mensintesiskan gagasan-gagasannya, dengan menggunakan istilah-istilah
yang dapat dipahami, sehingga klien dapat berpartisipasi secara aktif dalam
mengorganisasikan arah penanganannya sendiri. Pembuatan kontrak yang disepakati
“Apa yang Anda ingin capai bagi diri Anda sendiri dalam terapi ini?” menyatukan
klien dan terapis dalam suatu usaha bersama. Tinjauan teoritik tentang analisis
transaksional dikaitkan dengan suatu pendekatan yang mengaitkan internal
(intrapsikis) dengan interpersonal dan relasional. Pada intinya, makna analisis
transaksional adalah untuk memperkaya kemampuan-kemampuan menghadapi (coping) dan mengatur (regulatory) situasi yang paling dalam
dan interaksi kehidupan nyata.
Analisis transaksional dibagi kedalam
kategori-kategori sebagai berikut :
·
Keadaan ego (ego
states)
·
Transaksi (transactions)
·
Permainan dan drama segitiga (games and the drama triangle)
·
Naskah (scripts)
·
Gerakan dan lakon cerita ( strokes and scriptwork)
·
Posisi kehidupan
(life positions)
·
Perintah dan keputusan ulang naskah (script injunctions and redecision)
Teori analisis transaksional merupakan teori terapi
yang sangat populer dan digunakan dalam konsultasi pada hampir semua bidang
ilmu-ilmu perilaku. Teori analisis transaksional telah menjadi salah satu teori
komunikasi antarpribadi yang mendasar. Kata transaksi selalu mengacu pada
proses pertukaran dalam suatu hubungan. Dalam komunikasi antarpribadi pun
dikenal transaksi. Yang dipertukarkan adalah pesan-pesan baik verbal maupun
nonverbal. Analisis transaksional sebenarnya bertujuan untuk mengkaji secara
mendalam proses transaksi (siapa-siapa yang terlibat di dalamnya dan pesan apa
yang dipertukarkan).
Dalam diri setiap manusia, seperti dikutip Collins
(1983), memiliki tiga status ego.
Sikap dasar ego yang mengacu pada
:
Ø
Sikap orangtua (Parent= P. exteropsychic);
Ø
Sikap orang dewasa (Adult=A. neopsychic);
Ø
Ego anak (Child = C, arheopsychic).
Ketiga sikap tersebut dimiliki setiap orang (baik dewasa, anak-anak,
maupun orangtua).
Sikap orangtua yang diwakili dalam perilaku dapat
terlihat dan terdengar dari tindakan maupun tutur kata ataupun ucapan-ucapannya.
Seperti tindakan menasihati orang lain, memberikan hiburan, menguatkan
perasaan, memberikan pertimbangan, membantu, melindungi, mendorong untuk
berbuat baik adalah sikap yang nurturing parent (NP). Sebaliknya ada
pula sikap orang tua yang suka menghardik, membentuk, menghukum, berprasangka,
melarang, semuanya disebut dengan sikap yang critical parent (CP).
Setiap orang juga menurut Berne memiliki sikap orang
dewasa. Sikap orang dewasa umumnya pragmatis dan realitas. Mengambil
kesimpulan, keputusan berdasarkan fakta-fakta yang ada. Suka bertanya, mencari
atau menunjukkan fakta-fakta, bersifat rasional dan tidak emosional, bersifat
objektif dan sebagainya.
Sikap lain yang dimiliki juga adalah sikap anak-anak.
Dibedakan antara natural child (NC) yang ditunjukkan dalam sikap ingin
tahu, berkhayal, kreatif, memberontak. Sebaliknya yang bersifat adapted
child (AC) adalah mengeluh, ngambek, suka pamer, dan bermanja diri.
Ketiga sikap itu ibarat rekaman yang selalu
diputar-putar bagai piringan hitam dan terus bernyanyi berulang-ulang di saat
dikehendaki dan dimungkinkan. Karenanya maka sering anda berkata : si Pulan
sangat dewasa; si Iteung kekanak-kanakan; atau si Ucok sok tua,
mengajari/menggurui.
Berne mengemukakan beberapa faktor yang menghambat
terlaksananya transaksi antarpribadi, atau keseimbangan ego sebagai sikap yang
dimiliki seseorang itu.
1.
Kontaminasi (contamination). Kontaminasi
merupakan pengaruh yang kuat dari salah satu sikap atau lebih terhadap
seseorang sehingga orang itu “berkurang” keseimbangannya.
2.
Eksklusif (exclusive); penguasaan salah
satu sikap atau lebih terlalu lama pada diri seseorang. Misalnya sikap orang
tua yang sangat mempengaruhi seseorang dalam satu waktu yang lama sehingga
orang itu terus menerus memberikan nasihat, melarang perbuatan tertentu,
mendorong dan menghardik.
Berne mengajukan tiga jenis transaksi antarpribadi
yaitu:
Ø
Transaksi komplementer
Ø
Transaksi silang
Ø
Transaksi tersembunyi
1.
Transaksi komplementer
Jenis transaksi ini merupakan jenis terbaik
dalam komunikasi antarpribadi karena terjadi kesamaan makna terhadap pesan
yang mereka pertukarkan, pesan yang satu dilengkapi oleh pesan yang lain
meskipun dalam jenis sikap ego yang berbeda.
Transaksi komplementer terjadi antara dua
sikap yang sama, sikap dewasa. Transaksi terjadi antara dua sikap yang berbeda
namun komplementer. Kedua sikap itu adalah sikap orang tua dan sikap anak-anak.
Komunikasi antarpribadi dapat dilanjutkan
manakala terjadi transaksi yang bersifat komplementer karena di antara mereka
dapat memahami pesan yang sama dalam suatu makna.
2.
Transaksi silang
Terjadi manakala pesan yang dikirimkan
komunikator tidak mendapat respons sewajarnya dari komunikan.
Akibat dari transaksi silang adalah
terputusnya komunikasi antarpribadi karena kesalahan dalam memberikan makna
pesan.
Komunikator tidak menghendaki jawaban
demikian, terjadi kesalahpahaman sehingga kadang-kadang orang beralih ke tema
pembicaraan lain.
3.
Transaksi tersembunyi
Jika terjadi campuran beberapa sikap di
antara komunikator dengan komunikan sehingga salah satu sikap menyembunyikan
sikap yang lainnya.
Sikap tersembunyi ini sebenarnya yang
ingin mendapatkan respons tetapi ditanggap lain oleh si penerima.
Bentuk-bentuk transaksi
tersembunyi bisa terjadi jika ada 3 atau 4 sikap dasar dari mereka yang
terlibat dalam komunikasi antarpribadi namun yang diungkapkan hanya 2 sikap
saja sedangkan 1 atau 2 lainnya tersembunyi. Jika terjadi 3 sikap dasar
sedangkan yang lainnya disembunyikan maka transaksi itu disebut transaksi
tersembunyi 1 segi (angular). Kalau yang terjadi ada 4 sikap dasar dan yang
disembunyikan 2 sikap dasar disebut dengan dupleks.
Berne juga mengajukan
rekomendasinya untuk posisi dasar seseorang jika berkomunikasi antarpribadi secara
efektif dengan orang lain.
Ada empat posisi yaitu :
1.
Saya OK, kamu OK (I’m OK, you’re OK)
2.
Saya OK, kamu tidak OK (I’m OK, you’re not
OK)
3.
Saya tidak OK, kamu OK (I’m not OK, you’re
OK)
4.
Saya tidak OK, kamu tidak OK (I’m not OK, you’re
not OK).
Sumber :
ü Roberts,
Albert R. & Greene, Gilbert J. Buku Pintar Pekerja Sosial. (books.google.com/books?isbn=9796874520)
ü Indriyawati.
Analisis Transaksional (Eric Berne) (http://indryawati.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/24016/9+Terapi+Transaksional.ppt)